Jumat, 05 Januari 2018

Pertolongan pertama Pada Korban Pingsan



Pingsan dapat terjadi ketika seseorang seketika tidak sadar karena aliran darah ke otak tidak mencukupi. Pertolongan pertama pada orang pingsan perlu dilakukan dengan cermat, karena pingsan terkadang dapat disebabkan gangguan serius. Pingsan disarankan untuk diperlakukan sebagai kondisi darurat hingga penyebabnya diketahui dan gejala yang dialami reda.
Pingsan dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, tergantung kondisi kesehatan dan kondisi sekitar, seperti saat berdesak-desakan dalam kendaraan umum, belum makan, ataupun kelelahan. Pingsan dapat dimulai antara lain dari beberapa gejala seperti: nyeri dada, detak jantung tidak teratur, bibir pucat atau biru, susah bernapas, serta tampak kebingungan.
Penanganan orang yang pingsan sebenarnya tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, ada cara umum yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang pingsan. Di bawah ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada orang pingsan:
  • Posisikan pasien telentang dengan menaikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari jantung. Ini akan mengembalikan aliran darah kembali ke otak. Orang yang pingsan di tempat duduk pun dianjurkan untuk dibaringkan di bawah.
  • Longgarkan pakaiannya. Jika pingsan disebabkan hawa panas, pastikan ia mendapatkan udara atau angin.
  • Periksa dan pastikan agar saluran pernapasannya bebas dari gangguan. Jika tidak ada gangguan, maka Anda dapat mulai mencoba melakukan pernapasan buatan hingga ia merespons.
  • Coba bangunkan dengan menepuk atau mengguncang tubuhnya, atau meneriakinya. Bisa juga gulingkan ia ke samping sambil memeriksa pernapasan dan denyut nadinya.
  • Hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan.
  • Jika ada, AED (Automatic External Defibrillators) dapat digunakan oleh orang yang sudah terlatih untuk memeriksa normal tidaknya ritme jantung. Cek denyut nadinya.
  • Segera rawat jika ada luka atau bengkak karena ia terjatuh saat pingsan. Tekan untuk mengontrol perdarahan, jika ada.
Pertolongan pertama pada orang pingsan setelah bangun, berikan jus buah, terutama jika ia mengidap diabetes atau belum makan hingga lebih dari 6 jam. Dampingi pasien hingga ia benar-benar pulih dari pingsan. Orang yang bangun setelah pingsan disarankan tidak terlalu cepat berdiri. Ia perlu didudukkan atau dibaringkan agar pingsan tidak terulang. Meski penyebab pingsan diperkirakan tidak berbahaya, tetapi ia tetap disarankan beristirahat selama setidaknya 15–20 menit. Sambil duduk, ajak ia untuk menempatkan kepalanya di antara kedua lutut.
Tanyakan apakah ia masih mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, sakit perut, sakit punggung, sakit kepala, lemas, ataupun hilangnya fungsi tubuh. Waspada, karena gejala-gejala ini dapat merujuk pada penyebab pingsan yang bisa jadi berbahaya.
Meski umumnya dapat ditangani sendiri, tapi segera bawa ke UGD atau periksakan ke dokter jika pasien:
  • Tidak kunjung siuman hingga lebih dari satu
  • Pingsan lebih dari sekali dalam sebulan.
  • Hamil atau mengalami kondisi serius lain seperti sakit jantung.
  • Jatuh mengenai kepala saat pingsan.
  • Mengalami gejala yang tidak normal seperti kebingungan, sesak napas, penglihatan buram, atau sulit bicara.
Hasil pemeriksaan dokter bisa saja merujuk pasien ke dokter spesialis jantung atau saraf untuk penanganan lebih lanjut. Orang yang cukup sering mengalami pingsan dianjurkan untuk didampingi saat berkendara atau bekerja seperti mengoperasikan mesin. Apabila Anda atau siapa pun melihat secara langsung orang tidak sadarkan diri, pertolongan pertama pada orang pingsan di atas bisa Anda terapkan selagi menunggu tim medis datang.
Disqus Comments